Selasa, 23 April 2013

Name Service



Struktur Nama
1. Primitive/flat names (Unique Identifiers = UIDs)
– Tanpa struktur internal, hanya string of bits.
– Digunakan utk perbandingan dengan UID lain.
– Tidak membawa informasi lain -> pure names.
– Sangat berguna & banyak digunakan karena:
Location & application independent, sehingga tidak menjadi masalah bagi mobilitas obyek.
• Seragam, fixed size.
Compact: mudah disimpan, di-pass, & jika cukup besar menjadi sulit ditebak.
2. Partitioned Names (PN)
– Komposisi dari beberapa nama primitif, biasanya disusun secara hirarkis.
– Contoh: telaga.cs.ui.ac.id, /cs/docs/akademik/SisDis/naming.ppt.
– Membawa informasi -> impure names.
– Biasanya tidak secara unik mengidentifikasikan obyek, beberapa nama bisa dipetakan ke satu obyek (e.g. UNIX file links).

3. Descriptive names (DN)
– Daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek secara unik.
– Membawa informasi -> inpure names.
– DN adalah superset dari PN.

– E.g. OSI X.500 directory service.
Directory Information Tree (DIT) X.500 name tree
Directory Information Base (DIB): The entire directory structure, including the data associated with the nodes.

6.5. Name Context
Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan di mana nama tsb valid. Ada 2 macam konteks:
Universal context:
• Di manapun nama digunakan, nama di-resolved dengan cara yang sama.
• Dapat disalin dari mesin ke mesin dengan bebas.
• Contoh: http://www.cs.ui.ac.id/index.html.
Relative context:
Context dependent.
• Contoh: ‘a/b/c’, ‘b/c’ resolvable pada konteks ‘a’. Sedangkan pada node yang berbeda, ‘a/b/c’ dapat merujuk pada hal yang berbeda pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar