Struktur
Nama
1. Primitive/flat
names (Unique Identifiers = UIDs)
–
Tanpa struktur internal, hanya string of bits.
–
Digunakan utk perbandingan dengan UID lain.
–
Tidak membawa informasi lain -> pure names.
–
Sangat berguna & banyak digunakan karena:
• Location
& application independent, sehingga tidak menjadi masalah bagi
mobilitas obyek.
•
Seragam, fixed size.
• Compact:
mudah disimpan, di-pass, & jika cukup besar menjadi sulit ditebak.
2. Partitioned
Names (PN)
–
Komposisi dari beberapa nama primitif, biasanya disusun secara hirarkis.
–
Contoh: telaga.cs.ui.ac.id, /cs/docs/akademik/SisDis/naming.ppt.
–
Membawa informasi -> impure names.
–
Biasanya tidak secara unik mengidentifikasikan obyek, beberapa nama bisa
dipetakan ke satu obyek (e.g. UNIX file links).
3. Descriptive
names (DN)
–
Daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek secara unik.
–
Membawa informasi -> inpure names.
– DN
adalah superset dari PN.
–
E.g. OSI X.500 directory service.
• Directory
Information Tree (DIT) X.500 name tree
• Directory Information Base (DIB):
The entire directory structure, including the data associated with the
nodes.
6.5.
Name Context
Nama selalu diasosiasikan dengan
konteks, yang mendefinisikan di mana nama tsb valid. Ada 2 macam
konteks:
– Universal
context:
• Di
manapun nama digunakan, nama di-resolved dengan cara yang sama.
•
Dapat disalin dari mesin ke mesin dengan bebas.
•
Contoh: http://www.cs.ui.ac.id/index.html.
– Relative
context:
• Context
dependent.
•
Contoh: ‘a/b/c’, ‘b/c’ resolvable pada konteks ‘a’. Sedangkan pada node
yang berbeda, ‘a/b/c’ dapat merujuk pada hal yang berbeda pula.